CV Putra Bintang Perdana pada Proyek Irigasi Tingkat Usaha Tani Tidak Penuhi Spesifikasi, Distan Harus Tegas

- Advertisement -
Teladan

LINK24NEWS-SIANTAR, Proyek jaringan irigasi tingkat usaha tani yang berlokasi di Bahkora II, Dusun Sibiak Kelurahan Pematang Marihat, Kecamatan Siantar Marimbun, Kota Pematang Siantar berbiaya Rp 199.868.000 dengan Penyedia CV Putra Bintang Perdana layak diusut.

Pasalnya proyek yang ditampung di Dinas Pertanian (Distan) Kota Pematang Siantar dengan sumber dana PAPBD Tahun 2023, tidak memenuhi spesifikasi teknis.

Hal ini terlihat dari penggunaan semen dengan 3 merk sekaligus, yakni Semen Padang, Rajawali dan Merah Putih. Padahal dalam spesifikasi beton struktur yang digunakan harus jenis semen Portland tipe I merek Semen Padang. Begitu juga spesifikasi pasangan batu, untuk adukan mortar semen yang digunakan harus jenis semen Portland merek Semen Padang. 

Bahkan dalam pekerjaan pasangan batu seperti semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar harusnya menggunakan Concrete Mixer (Beton Molen). Namun saat di lapangan, pekerja malah mengaduk secara manual dengan menggunakan sekop. 

Selain itu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) setiap pekerja yang sedang melaksanakan pekerjaan di lapangan dilengkapi alat pelindung diri. Namun, lagi-lagi penyedia CV Putra Bintang Perdana tidak mematuhinya. 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Harpenas Hutagalung ketika dikonfirmasi temuan awak media link24news, dengan tegas menyalahkan penyedia CV Putra Bintang Perdana. 

Harpenas mengakui, bahwa penyedia tidak mematuhi spesifikasi pada kegiatan tersebut. Hanya saja, ketika ditanyakan tindakan apa yang akan dilakukan ke Penyedia, Harpenas mengaku masih berkonsultasi dengan konsultan pengawas.

Dalam konfirmasi itu juga, Harpenas mengaku heran kepada penyedia atau pemborong, di mana ia pernah memulangkan semen merek Rajawali.

“Senin lalu semen merek Rajawali pernah kita pulangkan, kok berani kali lagi memasukkan ke lokasi itu,” kata Harpenas, Jumat (8/12/2023).

Ketiga dipertegas tindakan apa yang akan dikenakan ke Penyedia, terkait proyek yang tidak memenuhi spesifikasi, Harpenas belum berani menjawab. 

Ketika ditanyakan lagi, mortar yang tidak menggunakan beton molen dan semen yang tidak memenuhi spesifikasi, Harpenas kemudian menjawab masih berkonsultasi dengan konsultan.

“Konsultasi dengan konsultan pengawas dulu aku y le,” ucapnya.

Menanggapi temuan tersebut, salah seorang masyarakat marga Aritonang menyalahkan Dinas Pertanian yang diduga lemah dalam pengawasan. 

Oleh karena itu, Dinas Pertanian didorong harus mengambil tindakan tegas terhadap penyedia atau pemborong tersebut.

“Kalau tidak sesuai spesifikasi harus berani mengambil tindakan. Harus tegas,” katanya. 

Dengan temuan tersebut, pihaknya masih menunggu langkah yang diambil. Ia menyarankan Dinas Pertanian tidak main-main. 

Editor : Franki Siburian

Persiapan