LINK24NEWS-SIANTAR, Pelestarian seni dan budaya merupakan tanggung jawab bersama, kebudayaan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Negara memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dan menjadikan Kebudayaan sebagai investasi untuk membangun masa depan.
Keberagaman kebudayaan daerah merupakan kekayaan dan identitas bangsa yang sangat diperlukan, untuk memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah dinamika perkembangan dunia.

Pemuda Agen Perdamaian Pemersatu Perubahan Bangsa (PAP3B) Yayasan pondok kasih melaksanakan acara pemuda lestari Budaya secara lintas agama, dengan menampilkan perlombaan tari kreasi, band kontemporer dan daur ulang. Kegiatan berlangsung, Kamis (1 Juni 2023) bertempat di gedung Rajawali, STT Renatus Jln. Asahan KM.4 Rambung Merah, Kabupaten Simalungun.
Kepala SMK Swasta Teladan Kota Pematang Siantar ketika ditemui di ruang kerjanya, jalan Singosari Kota Pematang Siantar menyampaikan di even tersebut SMK Swasta Teladan Pematangsiantar berhasil merah Juara I tari kreasi dengan menerima tropy, sertifikat dan uang Pembinaan Rp 4.000.000,00,
“Benar SMK Swasta Teladan meraih prestasi pada even pemuda lestari budaya, dan meraih prestasi yang memuaskan juara 1 dalam bidang lomba Tari Kreasi,”ungkap Sudarlian, Senin (19/6/2023).
Muhammad Raditha siswa kelas X AK, ketika diwawancarai mengatakan menurutnya menari bukan lah tentang melenggak-lenggok kan badan, tetapi dalam menari kita harus mendengar, menghayati, dan menjiwai tarian yang kita bawakan.
Radit juga menjelaskan “dalam acara Pemuda Lestari Budaya sangatlah bagus, bersyukur dan bangga bisa meraih prestasi yang telah kami capai. Rasa lelah saat latihan, kebingungan saat menghapal gerakan, ternyata membuahkan hasil yang sepadan dengan ekspektasi saya,”ujarnya.
Radit bercerita “dimana dahulu, selalu takut untuk mencoba hal-hal yang saya gemari, dan selalu memikirkan komentar orang tentang diri saya. Namun sekarang saya tidak terlalu memikirkan komentar-komentar jahat yang ditujukan kepada saya, tersebut diyakinkan oleh Ibu Hildayanti Nasution, S.Pd, selaku pembina Seni Tari SMK Teladan.
“Saya tidak akan ada menjadi Radit. berkat dukungan beliau, dimana sekarang sudah berani menunjukkan bakat saya ke semua orang. Biasanya saya sering menanyakan tentang tari-tarian yang berkembang di Indonesia, dan itu dijawab dengan baik oleh pembimbing,”ujarnya.
Beliau bercerita “waktu masih kuliah saya termotivasi untuk terus berkecimpung dalam dunia tari dan melanjutkan kuliah ke program studi seni tari di Universitas Negeri Medan. Harapan saya kedepannya untuk eskul tari SMK Swasta Teladan, selalu mendapatkan juara di event-event lomba, dan dikenal dengan segudang prestasi,” ungkap Radit.
Dea Fahdila Fasia Simamora siswi kelas XI OTKP mengatakan saya sejak kecil mempunyai bakat menari, buat saya tari adalah salah satu sumber kebahagiaan dalam hidup saya. Dimana di ekskul ini, bisa berkumpul teman-teman yang membawa keceriaan, keharmonisan, kebahagiaan sehingga saya sangat betah jika terus bersama mereka.
“Alhamdulilah bisa dibilang sudah bisa menghayati antara gerakan maupun ekspresi. Sudah bisa menyamakan antara musik dan gerakan, tempo-tempo gerakan, sebab itu saya terpilih menjadi salah satu penari yang mengikuti perlombaan yang di selenggarakan oleh Pemuda Lestari Budaya. Setelah kami melewati saat-saat yang cukup menegangkan, lelah, letih dan lesuh yang kami rasakan terbayarkan oleh hasil yang cukup memuaskan bagi kami, kami meraih juara 1 dalam perlombaan tersebut,”ucapnya dengan semangat.
“Kami sangat bangga, karena telah membuahkan hasil yang bisa untuk di kenang. Kami mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing kami ibu Hilda Nasution, S.Pd, karena telah mengajarkan kami apa itu sebuah tarian, serta mengajarkan kami untuk bisa menjadi penari yang handal, dan beliau terus berkreasi untuk mengembangkan gerakan-gerakan,”ujarnya
“Teruntuk ekstrakulikuler tari SMK Swasta Teladan, teruslah berjaya, raih prestasi dalam setiap perlombaan dan terus mengambangkan tarian-tarian. Pesan saya untuk adik-adik kelas nanti yang memiliki bakat menari, kembangkan bakat kalian di ekstrakurikuler tari yang ada di sekolah kita dan harus bisa menjadi penari-penari yang profesional dan bisa di handalkan,”ungkapnya.
Sementara, Hildayanti Nasution, S.Pd selaku Guru Seni Budaya juga sekaligus pembimbing tari di SMK Swasta Teladan Pematangsiantar sangat bersyukur, masih banyak komunitas atau lembaga di kota Pematang Siantar yang menyelenggarakan festival lomba tari kreasi tradisi.
“Dimana kegiatan tersebut sangat amat berguna sebagai wadah bagi para peserta didik khususnya yang memiliki hobby dan bakat dalam seni tari. Dalam seni, hal yang sangat penting harus di tekankan adalah Kreatif, Inovatif dan Mahir. Tidak hanya persoalan menghafal gerak semata. Pada ekstrakurikuler, saya selalu menekankan kepada anak didik untuk selalu belajar bersama, bagaimana menciptakan suatu tarian yang berbeda dari biasanya, namun tetap tidak menghilangkan unsur tradisinya,”ujarnya.
Hal tersebut tentu sangat bermanfaat dikarenakan sekarang banyaknya perlombaan dengan jenis tari kreasi. Saya melihat dari berbagai lomba tari kreasi yang diikuti, anak-anak mulai memahami dalam proses penciptaan tari kreasi pada saat latihan sebelum mengikuti lomba.
“Berkat semangat dan antusias yang mereka miliki, saya berharap kedepannya anak didik tetap konsen dan konsisten terhadap seni tari. Semoga ekstrakurikuler tari SMK Swasta Teladan, mampu menjadi wadah yang banyak melahirkan generasi-generasi muda yang cinta tradisi dan selalu kreatif untuk menciptakan karya-karya besar nantinya, agar budaya Indonesia tetap lestari,”pungkasnya.
Penulis : Wandi Berutu


































































