Beranda Ekonomi dan Bisnis 30 Wirausaha Terbaik dari Sisi Batas Labuhan Ikuti Bootcamp : Perluas Pasar...

30 Wirausaha Terbaik dari Sisi Batas Labuhan Ikuti Bootcamp : Perluas Pasar dengan Digitalisasi dan Kolaborasi

- Advertisement -
Teladan

LINK24NEWS-SIMALUNGUN, 30 Wirausaha Bank Indonesia (WUBI) terbaik di Sisi Batas Labuhan mengikuti Bootcamp yang diselenggarakan Bank Indonesia Pematangsiantar selama 3 hari (18-21 Mei 2022) di Hotel Niagara Parapat.

Teks poto : Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Teuku Munandar

Bootcamp adalah sebuah program pelatihan yang intensif yang dirancang khusus untuk para calon profesional sesuai dengan bidang program tersebut.

Dalam Bootcamp WUBI Batch II ini, Bank Indonesia Pematangsiantar menghadirkan coach-coach handal untuk memboboti 30 WUBI tentang Digitalisasi dan Kolaborasi untuk Membangun Pemulihan Ekonomi di Tahun 2022.

Sehingga 30 WUBI terbaik yang terpilih dapat menjadi Change Agent (Agen Perubahan), menjadi role model wirausaha yang dapat meningkatkan kualitas UMKM-UMKM dari wilayah peserta WUBI. UMKM terpilih berasal dari berbagai usaha sub sektor kuliner, kain dan fashion hingga kriya/kerajinan.

Bootcamp WUBI Batch II tersebut dibuka Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Teuku Munandar serta dihadiri Ketua Dekranasda Pematangsiantar, Kusuma Erizal Ginting dan Ketua Dekranasda Kabupaten Simalungun, Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga diwakili Kadis Perindag selaku Ketua Harian Dekranasda Kabupaten Simalungun, Ir.Leo Lopulisa Haloho, M.Si, Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan, Herbert Aruan, SH, Kamis (19/5/2022).

Teks Poto : 30 WUBI Terbaik dari Sisi Batas Labuhan

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Teuku Munandar mengatakan UMKM merupakan salah satu bagian yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan menjadi kunci utama pemulihan ekonomi di kala Pandemi.

Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan salah satu komitmen Pemerintah. Sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19, UMKM memegang peranan penting dalam PDB dengan kontribusinya yang mencapai 67% dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 97% dari total penyerapan tenaga kerja nasional. 

Teks Poto : Ketua Dekranasda Pematangsiantar, Kusuma Erizal Ginting (kanan) saat menerima produk dari salah satu peserta WUBI yakni sepatu. Disaksikan Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar, Teuku Munandar (tengah)

Berbagai program khusus juga telah ditujukan untuk dapat memulihkan UMKM di tengah Pandemi ini. Pada tahun 2021, terdapat beberapa stimulus pada program PEN (Pertumbuhan Ekonomi Nasional) dukungan UMKM dengan alokasi anggaran sebesar 96,21 Triliun yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM, seperti subsidi bunga (KUR dan Non KUR), penempatan dana pemerintah pada Bank Umum Mitra untuk mendukung perluasan kredit modal kerja dan restrukturisasi kredit UMKM, penjaminan kredit modal kerja UMKM hingga Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).

Tercatat sampai 31 Desember 2021, total realisasi PEN dukungan UMKM untuk tahun 2021 sebesar Rp 83,19 triliun dengan jumlah debitur/UMKM sebanyak 34,59 juta. 

Namun, baru-baru ini bapak Presiden juga telah menyatakan pelonggaran kebijakan penggunaan masker di ruangan terbuka juga menjadi pertanda Pandemi ini sudah mulai dapat dikendalikan penyebarannya. Ini juga pertanda baik bahwa aktivitas sosial dan ekonomi dapat mulai berjalan normal kembali. 

Di era kenormalan baru ini, jelas Teuku Munandar, para UMKM tentunya juga harus mampu beradaptasi dan berinovasi untuk dapat kembali bangkit di era pasar yang semakin Terdigitalisasi dan Persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu, Digitalisasi dan Kolaborasi merupakan kunci utama untuk mewujudkan tujuan tersebut. 

“Dengan mengikuti program WUBI dari Bank Indonesia Pematangsiantar ini merupakan langkah yang tepat untuk bagi para UMKM dapat naik kelas dan dapat memperluas pasar hingga ekspor, karena dengan pasar ekspor kita dapat merasakan pasar yang lebih besar untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pada akhirnya dapat membantu penguatan nilai mata uang rupiah,”jelas Teuku Munandar.

Sementara Ketua Dekranasda Pematangsiantar, Kusuma Erizal Ginting menyampaikan sinergi juga menjadi langkah strategis di era kenormalan baru ini.

Teks Poto : Ketua Dekranasda Pematangsiantar, Kusuma Erizal Ginting

Peserta WUBI Pematangsiantar yang berasal dari berbagai daerah di wilayah kerja Bank Indonesia Pematangsiantar meliputi Pematangsiantar, Simalungun, Batubara, Tanjung Balai, Asahan, Labuhanbatu, Labuhabatu Utara, Labuhanbatu Selatan juga dapat bersinergi untuk dapat membangun jaringan wirausaha/UMKM agar dapat memperkuat ketahanan terhadap berbagai kondisi perubahan lingkungan yang semakin dinamis. Baik itu jaringan kerjasama yang bersifat vertikal dari hulu hingga ke hilir produk maupun horizontal yaitu komoditas/produk yang sejenis. 

Teks Poto : Produk dari salah satu peserta WUBI

Selain itu sinergi dengan berbagai pihak baik instansi maupun lembaga hingga pihak swasta juga harus digalakkan untuk memperluas jaringan promosi dan pemasaran produk. 

“Harapan kami UMKM yang memiliki nilai kearifan lokal dan menjadi identitas suatu daerah juga dapat menjadi agen mempromosikan kekayaan tradisi daerah baik di lingkup regional, nasional hingga mancanegara,”kata Erizal Ginting.

Editor : Franki

Persiapan